Memahami Pentingnya Bleed dalam Desain Kemasan

https://vimeo.com/882712948

Fungsi Bleed dalam Kemasan:

Dalam desain kemasan, komponen grafis harus dipastikan tercetak secara mulus hingga ke bagian tepi tanpa menyisakan celah yang tidak diinginkan. Di sinilah pentingnya konsep ‘bleed’ atau area yang dilebihkan. Pada dasarnya, bleed memastikan bahwa hasil akhir produk cetakan terlihat mulus, profesional, dan bebas dari garis atau batas putih yang tidak diinginkan.

Memperjelas Garis Batas:

Garis batas (Dieline) berfungsi sebagai pemandu yang menunjukkan area potongan pada kemasan. Garis ini biasanya dibuat dalam warna merah muda atau kemerahan dan merupakan batas yang memisahkan antara desain utama dengan area bleed. Komponen grafis harus diperluas melebihi garis batas ini untuk memastikan tidak ada tepi-tepi yang tidak diinginkan pada produk akhir.

Perlunya Memperluas Bleed:

  1. Menghindari Manipulasi: Dengan memperluas komponen grafis melebihi garis batas, desainer dapat meminimalkan kebutuhan manipulasi agar komponen grafis menjadi pas. Memanipulasi atau meregangkan desain, terutama desain dengan sudut unik, dapat membuat tampilan menyimpang dari yang diinginkan.
  2. Mencegah Celah: Jika komponen grafis tidak diperluas atau hanya sedikit melebihi garis batas, ada kemungkinan akan muncul sedikit celah pada cetakan akhir. Celah tersebut mungkin terlihat seperti garis putih tipis. Meskipun mungkin terdengar sepele, hal ini bisa sangat kentara dan mengganggu tampilan hasil akhir produk.

Dimensi Bleed:

Bleed harus melewati garis batas minimal seperdelapan inci, atau 0,125 inci. Luasan bleed tidak perlu terlalu besar karena mubazir dan mungkin tidak memberikan manfaat tambahan. Konsistensi dan akurasi produk akhir dapat dipastikan hanya dengan sedikit tambahan luas.

Eye Mark dan Fungsinya:

Persegi panjang hitam yang sering muncul pada file desain dikenal dengan istilah ‘eye mark’. Eye mark dimaksudkan untuk memandu mesin pemotong selama produksi. Area lebihan bleed harus berada di luar tanda ini dengan ukuran seperdelapan inci seperti yang disebutkan di atas.

Apabila desain tidak dilengkapi dengan eye mark, tanda ini biasanya ditambahkan selama proses pracetak. Penambahan tanda ini memastikan tidak ada desain pada produk jadi yang tidak sengaja terpotong dan tidak memperlihatkan celah putih yang tidak diinginkan.

Kesimpulan:

Bleed memainkan peran penting dalam desain kemasan, dengan memastikan bahwa produk akhir terlihat konsisten, mulus, dan bebas dari garis batas yang tidak diinginkan. Untuk merek yang menginginkan tampilan produk yang profesional, pedoman bleed ini sangat penting untuk dipatuhi. Selain memudahkan proses pencetakan, pedoman tersebut juga menjamin produk yang menonjolkan kualitas dan presisi.